Thursday, November 17, 2011

Bahaya Banjir Tahunan di Jakarta!!!



Banjir di Jakarta merupakan banjir yang paling terkenal di Indonesia. Terumata ketika memasuki pertengahan musim penghujan yaitu di awal bulan Januari hingga bulan Maret. Oleh karena banjir inilah, seluruh aktifitas rakyat Jakarta di daerah rawan banjir sering terputus. Hal ini jelas merugikan setiap orang di berbagai kalangan. Terutama para pelajar yang harus berhenti bersekolah untuk sementara waktu.

Banjir di Jakarta ini disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang paling jelas dapat dilihat dari jumlah penduduk rakyat Jakarta yang luar biasa padatnya. Tidak adanya tempat tinggal membuat mereka membangun rumah di sekitar sungai bahkan menimbun sungai. Hal ini jelas dapat membuat terjadinya banjir ketika debit air sungai menaik akibat hujan yang turun terus menerus.



Kedua, karena sampah yang mencemari sungai. Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai pastinya memiliki limbah rumah tangga. Untuk lebih instannya, mereka tidak ingin repot-repot membuang limbah itu jauh-jauh. Hanya tinggal melemparkan saja ke sungai yang berada tepat di sebelah sungai atau di atas sungai.

Yang ketiga, tidak adanya hutan atau pepohonan yang cukup untuk menyerap air hujan. Dengan pohon, air hujan itu dapat diserap oleh akar-akar pohon. Namun karena pohon di jakarta telah berevolusi menjadi 'pohon' tinggi yang tidak dapat menyerap air, maka air itu hanya mengalir langsung melalui pori-pori tanah menuju sungai. Sehingga debit air di dalam sungai tidak sesuai dengan luas sungai yang telah digunakan menjadi tempat tinggal.

Sebenarnya hal-hal seperti merupakan hal-hal yang tidak perlu terjadi jika semua orang menyadari betapa pentingnya lingkungan itu. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, negara yang damai, tapi di manakah rasa perjuangan untuk melindungi tanah air? Seharusnya kita dapat mencegahnya lebih awal.

Dalam hal ini, rasa sadar diri yang berperan besar. Rakyat Jakarta DILARANG keras membuang sampah ke sungai. Itu adalah hal yang pasti. Bukan hanya untuk rakyat di Jakarta, tapi juga oleh seluruh manusia di dunia ini.

Juga penuntun yang penting yaitu pemerintah. Pemerintah berhak untuk mengatur keberadaan, hak tinggal, dan penyusun tata kota dan negara. Pemerintah berhak mengusir masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Juga memperbaiki tanggul dan memperluas sungai yang sudah menyempit akibat dijadikan tempat tinggal. Jika hal-hal tersebut dilakukan maka ketika debit air itu bertambah dengan pesatnya pun banjir tidak akan terjadi.

Namun, jika banjir itu memang tidak terhindari, kita dapat melakukan sesuatu yang berguna. Dengan membantu satu sama lain. Pemerintah harus mempersiapkan suatu tempat penampungan yang layak untuk ditempati. Juga makanan yang cukup untuk masyarakat yang terkena banjir. Untuk para pengungsi harus tetap menjaga kebersihan agar tidak ada yang jatuh sakit. Dengan begitu banjir tidak terlalu banyak mendampakkan kerugian.

Setelah banjir itu terjadi, rakyat Jakarta dapat melakukan gotong royong demi membersihkan lingkungan tempat tinggal yang terkena banjir. Jika tidak dilakukan gotong royong, bisa saja di sekitar rumah sudah terdapat bibit penyakit yang berbahaya. Juga dengan dibantu pemerintah memperbaiki tempat tinggal atau fasilitas umum yang rusak akibat banjir.

Sarana dan prasarana dalam menghadapi banjir tentu harus dipersiapkan sebelumnya. Dan ini merupakan kerjasama antara pemerintah dan rakyat. Seperti berapa tenda yang harus dipersiapkan, berapa perahu karet yang harus dikeluarkan, berapa banyak makanan yang harus disediakan, dan juga obat-obatan yang mungkin saja dibutuhkan. Tapi lebih baik jika banjir itu tidak terjadi, sehingga pemerintah harus mempersiapkan keadaan tanggul dan sungai dengan baik.

Jika pemerintah memutuskan untuk mengusir rakyat yang tinggal di tepi sungai, pemerintah juga harus mementingkan perasaan rakyat. Mereka yang datang ke Jakarta tidak semua memiliki biaya untuk hidup. Pemerintah lebih baik untuk menyediakan rumah susun yang layak dan juga pelatihan pekerja bagi rakyat yang tidak memiliki pekerjaan. Jika pemerintah merasa tidak mampu untuk memberikan tempat tinggal, maka lebih baik dilakukan urbanisasi. Mengembalikan mereka ke tempat asal dan memberikan mereka pelatihan pekerja adalah hal yang jauh lebih baik. Mengingat penduduk Jakarta yang luar biasa padatnya.

Kesimpulannya, hidup bersih itu sangat menguntungkan. Tidak ada ruginya ketika kita berusaha keras untuk menyayangi lingkungan dan menjaganya. Ketika kita berusaha, maka kelak kita akan menuai hasil yang lebih dibandingkan dengan yang telah kita usahakan.

sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/11/16/130548/1768489/10/bnpb-antisipasi-banjir-5-tahunan-di-jakarta

0 comments:

Post a Comment